Selasa, 02 Juni 2009

Tips Mengelola Event Organizer


Tips Mengelola Event Organizer

Jika Anda ingin memiliki side job atau pekerjaan sampingan bahkan bisa menghasilkan pemasukan yang lumayan dan bisa dikerjakan di rumah, coba saja berkenalan dengan sebuah usaha yang biasa disebut dengan event organizer atau EO.

Dari namanya saja sudah bisa ditebak, usaha ini memang memanajeri penyelenggaraan sebuah even. Dan jika Anda memiliki banyak relasi atau kenalan, suka kegiatan yang banyak berhubungan dengan orang, serta sering memiliki ide-ide kreatif, mungkin Anda salah satunya orang yang berbakat untuk mengelola sebuah EO.

Dalam mengelola EO, memiliki database itu bisa berarti penting maknanya dalam membangun jasa event organizer, demikian juga pentingnya database sponsor. Terkadang pihak pemakai jasa EO juga telah memiliki sponsor-sponsor tertentu. Tapi tidak menutup kemungkinan, acara bisa makin sukses dengan kehadiran sponsor tambahan. Jika ini dimiliki, akan menjadi nilai plus bagi EO itu sendiri

Tips Jika Ingin Terjun Di Bidang EO:

Saat ditanya tentang apa saja yang bisa dijalani bagi mereka yang ingin terjun di dunia EO, Silvi memberikan beberapa tips ringkas berikut ini:

1. Miliki spesifikasi tertentu. Jika sudah ditetapkan, pelajari seluk beluknya. Di jakarta sendiri, kerap diadakan beberapa kursus singkat tentang bagaimana mengelola Even Organizer. Sedangkan di Singapura, ada sekolah khusus dengan pendidikan jurusan semacam ini.

2. Kumpulkan beberapa orang untuk membuat tim khusus. Mereka inilah nantinya yang akan mengerjakan beberapa tugas dengan bagian-bagian tersendiri.

3. Atur atau manajemeni dengan baik dan profesional.

4. Jangan takut untuk mewujudkan ide gila yang inovatif tapi bisa diterima masyarakat. Sebisa mungkin, hindari penawaran ide yang monoton. Usahakan munculkan ide tema acara yang menarik dan berbeda.

5. Tentukan segmen yang akan dibidik. Apakah masyarakat umum, ataukah kelas tertentu seperti kalangan menengah ke atas.

6. Miliki jaringan relasi sponsor. Terkadang pihak pemakai jasa EO juga telah memiliki sponsor-sponsor tertentu. Tapi tidak menutup kemungkinan, acara bisa makin sukses dengan kehadiran sponsor tambahan. Jika ini dimiliki, akan menjadi nilai plus bagi EO itu sendiri.

7. Harus bisa memanejemen emosi. Kerja EO apalagi jika makin dekat dengan hari H penyelenggaraan acara ( acara ulang tahun, acara pernikahan, acara lauching produk, acara gathring perusahaan dll ), biasanya amat rentan bersinggungan emosi antara personel EO itu sendiri. Cermati dan miliki kemampuan untuk memanajemen emosi di saat-saat seperti ini.

8. Untuk mereka yang baru terjun, utamakan kualitas dan bukan profit. Jika klien sudah membuktikan kualitas dari kerja sebuah Event Organizer, maka di kesempatan lain, EO ini pun akan digunakan lagi jasanya. Selain itu, pihak lain yang telah mendengar kelebihan EO ini pun akan bisa berkemungkinan menjadi klien baru.

9. Coba juga terjun ke kegiatan sosial

http://ikapunyaberita.wordpress.com/

Membangun kemandirian dalam keterbatasan




Membangun kemandirian dalam keterbatasan


Membangun kemandirian dalam keterbatasan
Perjalanan hidup terus kulalui, tak terasa kini usikau sudah semakin dewasa, ya.. saat ini usiaku sudah memasuki usia 25 tahun. Begitu banyak Bandai yang telah ku lalui, begitu banyak hikmah yang ku ambil dari sebuah peristiwa. Dan kini aku tetap melangkah dalam kemandirian walau dengan keterbatasan, aku bersyukur dengan keterbatasan justru membuatku tetap bersemangat untuk membangun diri menjadi manusia yang lebih baik. Kemandirian memang terus ku tanamkan untuk jiwaku, dan insyallah untuk anak-anak ku kelak jika nanti aku sudah mempunyai anak tentunya.
Kemandirian bagiku adalah sebuah nafas kehidupan, apa yang terjadi pada diriku kini adalah berkat kemandirian yang telah ku tempuh selama kurang lebih 13 tahun. Cukup lama memang, jadi tidak aneh jika aku tak pernah merasa takut menghadapi keterbatasan dengan kesederhanaan. Justru yang aku takutkan adalah jika aku harus hidup tergantung pada orang lain. Sesungguhnya kemandirian yang ku tempuh kini adalah keterbatasan yang kumilki, kesederhanan yang dimiliki oleh kedua orang tuaku dan cita-cita besarku lah yang akhirnya membuatku harus tetap melangkah.
Pelan tapi pasti 13 tahun yang lalu ku bangun diriku dengan keberanian, ya modal keberanian dan keyakinan untuk hidup. Walau aku sadar aku tetap membutuhkan restu orang tua, dan keihklasnnya untuk melepaskanku.dengan keberanian pula sekitar 10 tahun yang lalu aku meninggalkan rumah, meninggalkan keluarga yang kusayangi, meninggalkan teman2ku dan meniggalkan segala kenangan indah yang telah menghiasasi masa kecilku. Dengan keyakinan aku meninggalkan bumi kelahiranku, kumulai hidup dengan kemandirian walau penuh dengan kecemasan. Namun keinginanku yang kuatlah yang membuatku harus berani menghadapi segala tangtangan hidup. Kemandirian itu kini telah mengantarkanku paling tidak pada sebuah cita-cita yang dulu pernah tertanam dalam jiwaku, dan kini dengan keterbatasan pula aku tetap melangkah untuk menjadi manusia yang lebih baik.
Sedikit kenangan yang ku coba ku tuliskan, tak lain aku hannya berharap kepada teman-teman yang kini bingung untuk melangkah karna keterbatasan yang ada namun punya cita-cita besar. Teman, lanjutkan cita-citamu yakinlah pada ajaran Allah swt, bahwa dalam kesulitan pasti ada kemudahan dan barang siapa yang bersungguh pasti dia akan berhasil.
Semoga Allah meridhoi setiap langkah kita..
From: Putra desa

sumber:coretanabhe.blogspot.com